Amal Shalih yang Allah Ridhai

https://ghazicorner.blogspot.com/?m=1
Amal Shalih yang Allah Ridhai


Oleh Harry Santosa

Parenting Corner - Tahukah anda bahwa alQuran mengajarkan kita agar di masa pemuda (usia 15 - 40 tahun), untuk berdoa meminta kepada Allah agar dibimbing untuk mampu mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan pada diri kita maupun pada orangtua kita, lalu agar (semua nikmat itu) digunakan untuk melakukan "amal shalih" yang Allah ridhai. Juga agar memperbaiki diri kita demi keturunan kita. QS 46:15

Tahukah anda bahwa alQuran menceritakan bahwa penghuni neraka berteriak, mereka memohon kepada Allah untuk dikembalikan ke dunia agar mereka bisa melakukan "Amal Shalih yang berlainan dengan yang dulu kami kerjakan". Mereka menyesali amal shalih yang dulu dikerjakan di dunia, sehingga meminta kembali lagi agar bisa melakukan amal shalih yang bukan seperti yang dulu mereka kerjakan. QS 35:37

Amal ternyata bukan sekedar Amal, tetapi Amal Shalih. Namun Amal Shalih pun bukan sekedar Amal Shalih, namun Amal Shalih yang Allah ridhai. 

Penghuni nerakapun dulu ada yang melakukan Amal Shalih, namun menjadi sesalan di akhirat, sehingga mereka meminta dikembalikan ke dunia agar bisa melakukan Amal Shalih yang bukan seperti yang dulu mereka kerjakan. 

Apa Maknanya?

Setiap orang sesungguhnya memiliki Amal Shalih yang spesifik yang Allah ridhai, yang khusus diperuntukkan kepadanya sesuai kadar kadar yang ada di dalam fitrah dirinya.

"Seseorang dimudahkan dengan apa yang ia diciptakan untuk itu", begitu pesan Rasulullah SAW, ketika ditanya oleh Sahabatnya, "dengan landasan apa seseorang itu beramal"

Menghadapi pandemik atau krisis Zaman atau akhir zaman, tentu bukan sekedar beramal shalih melanjutkan kehidupan dengan cara dan teknik yang smart (do the thing right), namun amal yang benar benar tepat yang Allah ridhai (do the right thing). 

Lalu apa yang dimaksud Amal Shalih yang Allah Ridhai itu? Jawabannya tentu bukan sembarang amal Shalih, namun Amal Shalih yang merupakan Tugas Spesifik kita di dunia, yang karena itulah kita dihadirkan atau dikirim ke dunia. 

Bayangkan seorang Raja, menyuruh seorang Hamba untuk melakukan sebuah tugas ke sebuah negeri. Lalu Hamba ini berangkat ke negeri itu untuk melakukan tugasnya, yang merupakan alasan kehadirannya di negeri itu. Ternyata di negeri itu Hamba tadi melakukan ratusan pekerjaan atau amal, namun ia melupakan tugasnya. 

Begitulah Allah mengirim kita ke dunia dengan membawa sebuah Tugas, yang apabila kita jalani, maka menjadi ridhalah Allah SWT. Namun apabila tugas itu, yang merupakan alasan kehadiran kita di dunia, kita lupakan, walau ternyata kita melakukan banyak amal shalih, maka kita kembali kepadaNYa dengan membawa penyesalan sehingga minta dikembalikan lagi ke dunia. 

Karenanya, kita selalu meminta minimal 17 kali dalam sehari di dalam sebuah Surat yang meerupakan inti dari Ummul Quran, yaitu alFatihah

"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, hanya kepada Engkaulah kami meminta....
Tunjukkanlah kami Jalan yang Lurus...." (QS 1:6-7)

"Setiap orang beramal menurut keadaannya (syaakilah) masing masing, dan hanya Allahlah yang paling tahu siapa yang paling benar jalan (sabila) nya" (QS 17:84)

Maka Amal Shalih yang Allah Ridhai sesungguhnya adalah Shirothol Mustaqiem atau Sabila atau Petajalan menuju Allah, dimana setiap manusia memiliki Petajalan yang berbeda. 

Itulah Amal Shalih yang Allah Ridhai, yang merupakan Alasan Kehadiran kita di dunia, itulah tugas langit spesifik yang merupakan Misi Hidup kita.

Semoga Allah SWT membimbing dan menunjukkan kepada kita Misi Hidup kita selama di dunia sebagai petajalan kita menuju keridhaan Allah SWT, dan dengan itulah kita menghampiri pintu pintu Syurga sesuai petajalan yang kita jalani.

Allahumma aamiiin


#fitrahbasedlife
#fitrahworldmovement

Post a Comment

0 Comments