UNDERSTANDING YOUR PROBLEM

 Hari ini, masih berada di dalam lautan masalah. Karena ini adalah kerja tim, jadi masalahku + masalahmu maka akan menjadi masalah kita. Oleh karena itu, sesuai dengan arahan yang sudah disampaikan oleh Bu Septi, bahwa kami diminta kembali menyelam lebih dalam, deep diving. Jangan terburu – buru dalam mencari solusi. Karena bisa jadi sebenarnya akar permasalahan kita itu jauh lebih dalam lagi keberadaannya. Jadi, agar benar – benar mengerti dengan masalah kita ini maka menyelam lagi lebih dalam. Akupun segera mendiskusikan hal ini bersama tim, lebih tepatnya sih bersama Kak Rahmanya saja. Karena sanggota tim yang satu lagi saat diajak diskusi seringnya mentok. Sudah ngomong panjang lebar terus pas ditanya tanggapannya dia Cuma bilang oke, atau ikut saja atau terserah saja. Lebih sudah diskusi sama teman satu kamar deh ketimbang diskusi online sama teman setim lainnya, hihi. Si bebeb mah maunya cuma ambil perannya sebagai admin dan publish jurnal aja, nggak mau mikir ribet dia.

Baiklah, kembali ke diskusi bersama tim. Kami pun kembali menyamakan persepsi tentang problem statemen apa yang kami tetapkan. Berdasarkan hasil diskusi dan sempat dikasih konseling juga oleh buddy reviewku, Mba Shinta Rini di materi pertama beberapa pekan yang lalu,  maka memang yang menjadi akar masalah ku adalah tentang inner child dan luka pengasuhan. Dengan fakta – fakta yang ada dan apa yang sudah kulalui selama ini ternyata semuanya sesuai dengan apa yang dianalisa oleh beliau. Akupun menceritakan juga kepada anggota timku dan diapun juga mengalami hal yang sama. Maka kami pun menyepakati bahwa problem statemen kami adalah tentang luka pengasuhan. Ada 2 pilihan pada awalnya:

1.      Membayar hutang pengasuhan

2.      Menyembuhkan luka pengasuhan.

Secara bahasa maka kami pun lebih cenderung ke poin no 2, meskipun pada hakikatnya sama. Selanjutnya adalah diskusi tentang 5W + 1 H.

Nah, diskusi ini yang sedikit agak lama. Karena jam online kami yang tidak sama, dan kesibukan kami yang juga berbeda-beda, apalagi anggota timku juga mengambil peran di ranah public, jadi waktu untuk diskusi memang disesuaikan saja sesuai jam online melalui wa. Berikut  hasil diskusi kami:

Brainstorming 5 w + 1 H  Luka Pengasuhan

 


1. What

·         Apa itu  pengasuhan ? Pengasuhan adalah cara menjaga atau mendidik anak

·         Apa Luka Pengasuhan ? Kesalahan dalam proses pengasuhan

·         Apa luka pengasuhan berbahaya? Iya, tentu saja

·         Apakah luka pengasuhan berpengaruh terhadap emosi? Sangat berpengaruh


2. Who

·         Siapa yg mengalami luka pengasuhan? Anak, Orangtua

·         Siapa yang menyebabkan luka pengasuhan? Orangtua, lingkungan

·         siapa yang menyembuhkan luka pengasuhan? Orangtua, bantuan tenaga ahli, diri sendiri


3. When

·         Kapan terjadinya luka pengasuhan? Saat kecil

·         Kapan bisa disembuhkan luka pengasuhan tersebut? Belum tahu, jika sudah memahami dan menyadari bahwa terjadi luka dan ini adalah masalah

·         Kapan waktu yang tepat untuk disembuhkan? Belum tahu, sat sudah menyadarinya

·         Kapan diketahu bahwa telah terjadi luka pengasuhan? Pada saat dewasa

 

4. Where

·         Di mana terjadinya luka pengasuhan ? Di rumah / Lingkungan

·         Di mana bisa disembuhkan luka pengasuhan? Rumah

·         Di Mana bagian yang terkena luka? Perasaan, Otak, hati



5. Why

·         Mengapa terjadi luka pengasuhan? Karena sering disakiti

Mengapa sering disakiti ? karena emosi negative mendominasi

Mengapa emosi negative mendominasi ? karena terlalu banyak tekanan

Mengapa terlalu banyak tekanan ? karena tidak sanggup menahan beban hidup

Mengapa banyak beban hidup ? karena tidak bahagia

Mengapa tidak bahagia?

 


 

·   Mengapa luka pengasuhan harus disembuhkan? Karena akan berpotensi menyebabkan luka pengasuhan di generasi berikutnya

Mengapa berpotensi menyebabkan luka kembali? Karena Ibu tidak tuntas menyembuhkan luka nya

Mengapa tidak tuntas? Karena tidak menyadari pentingya menyembuhkan luka tersebut

Kenapa tidak menyadarinya ? karena kurangnya pengetahuan tentang itu

Mengapa kurang pengetahun ? karena fasilitas dan akses tentang pendidikan parenting yang sulit

Mengapa sulit akses pendidikan parenting?


·       Mengapa luka pengasuhan berkaitan dengan emosi negative? Karena emosi negative akan membuat orang tertekan dan menyebabkan terjadinya luka

Mengapa orang bisa tertekan ? karena tidak sanggup menanggung beban

Mengapa tidak sanggup menanggung beban ? karena terlalu banyak beban yang ditanggung

Mengapa banyak beban yang ditanggung ? karena tidak ada teman untuk berbagi

Mengapa tidak ada teman berbagi ? karena tidak ada yang mau peduli

mengapa tidak ada yang peduli?

 


6. How

·         Bagaimana akibat terjadinya luka pengasuhan tersebut? Anak kurang percaya diri, merasa tidak dianggap

·         Bagaimana mencegah terjadinya luka pengasuhan? Orangtua harus lebih banyak sabar danmenekan emosi

·         Bagaimana pengaruh luka pengasuhan terhadap kehidupan Ibu ? Sangat berpengaruh, ibu akan cenderung membawa luka pengasuhan, Ibu tidak bahagia membersamai anak dan keluarga

·         Bagaimana luka pengasuhan terhadap kehidupan anak? Anak kurang percaya diri, menjadi pribadi yang keras, mudah tersulut emosi dengah hal sepele


Dalam berdiskusi ini kami saling mengisi dan berbagi tugas. Terlebih dahulu aku yang membuat pertanyaan kemudian aku share ke anggota tim. Nanti temanku yang menambahkan mana pertanyaannya yang belum masuk sekaligus jawabannya.

Selanjutnya adalah kami juga diminta mencari informasi lebih lagi tentang permasalahan ini. Bisa melalui Film, music, artikel dan berkonsultasi dengan para ahlinya agar permasalahan ini bisa kita lihat dari berbagai sudut pandang. Qadarullah memang beberapa waktu sebelumnya, aku pernah menonton film yang berjudul PIHU. Sungguh sangat menyayat hati sekali menonotonnya. Seorang gadis kecil menggemaskan yang berusia 2 tahun, ditinggal sendirian di dalam rumah keluarganya selama 3 hari dikarenanakan Ibunya yang telah mati akibat bunuh diri. Entah apa konflik sebenarnya yang terjadi antara kedua Ayah dan Ibunya Pihu (nama anaknya) tersebut, sehingga menyebabkan ibunya dengan mudahnya bunuh diri. Beberapa pakar juga telah mengulas film ini, bahwa masalah di film tersebut tidaklah sesederhana yang dilihat yaitu dikarenakan ibu pihu yang cemburu terhadap suaminya sehingga mereka bertengkar sebelum ayah pihu berangkat kerja ke luar kota (hanya sekilas dicerikatan bagian ini). Padahal sehari sebelumnya mereka ditampilkan layaknya keluarga bahagia yang baru saja mengadakan pesta ulang tahun pihu. Permasalhan yang dihadapi ibu Pihu ini sebenarnya jauh lebih dalam. Bisa jadi ada inner chidnya yang tertinggal jauh di bawah alam sadarnya yang berkaitan dengan masalah yang sama di keluarganya terdahulu saat ia masih kecil dan itu membekas sangat dalam. Dan ada pendapat lainnya juga yang bahkan terlalu memojokkan Ibunya Pihu ini dengan gampangnya bunuh diri, tanpa piker panjang akan meninggalkan anaknya yang masih kecil. Sungguh aku menangis sesenggukan selama menonton film ini, langsung membayangkan hal itu terjadi dengan diriku, dimana anakku yang no 2, Aisyah berusia 3 tahun dan mirip pula dengan tokoh si Pihu ini menurutku (postur badan dan menggemaskannya sih hehe..). aku terbayang Aisyah yang mengacak-acak kulkas mencari makanan, memanggang roti sendirian, buang air seddirian. Ya Allah.. sampai beberapa hari kemudian setelah menonton film ini akupun masih terbayang-bayang. Hanya Dzikir dan doa yang selalu kupanjatkan kepada Allah agar Allah menjaga anak dan keluargaku terutama kewarasanku sebagai emak rempong yang seringnya mudah tersulut emosi.

 


 


 Terkait dari para ahli, aku Alhamdulillah sebelumnya sudah berkonsultasi dengan psikolog (Buddy reviewerku pada materi 1) yang semakin menguatkanku untuk menuntaskan permasalah ini. Dan juga kami diminta mencari tahu lagi, dari 17 permasalahan dunia yang sudah dirangkum di https://www.sdg2030indonesia.org/, permasalahan kami ini termasuk di bagian mana? Kalau menurutku, permasalah ini adalah bagian dari Pendidikan yang bermutu. Karena sebahagian besar korban atau penyebab terjadinya luka pengasuhan yang menyebabkan timbulnya inner child, salah satunya disebabkan karena kurangnya pendidikan parenting yang diterima oleh mereka. Sehingga mereka hanya akan menerapkan pola asuh yang turun temurun dari orangtua mereka sebelumnya yang belum tentu itu akan baik dan sesuai dengan zaman yang semakin berkembang.

Bismillah, kami akan berteman dengan masalah kami ini, mencintainya hingga nantinya kami bisa mencari solusi dan akhirnya bisa menjalani hidup, membersamai anak dan keluarga dengan bahagia.

Happy Mom insya Allah, semangat !!!!

#Materi3

#UnderstandingYourProblem

#IbuPembaharu

#BundaSalihah

#dariRumahuntukDunia

#Hexagoncity

#InstitutIbuProfesional

#SemestaKaryauntukIndonesia

 


Post a Comment

0 Comments