Kesetiaan


https://ghazicorner.blogspot.com/



Serba serbi ghazi-Ingat banget deh dulu itu sewaktu masih kecil, semangat pergi ngaji ke surau di waktu maghrib. Selain belajar mengaji dan memperbaiki bacaan, terkadang guru ngaji kami juga berkisah tentang Nabi dan Rasul.

Nah, terkait kisah Nabi Ayyub sendiri seingatku tidak pernah dikisahkan detil tentang Isterinya. Kami diceritakan tentang Nabi Ayyub yang sabar menerima cobaan mulai dari hartanya yang habis, penyakitnya yang tidak bisa disembuhkan lalu beliau diasingkan, lama-kelamaan karena tak kunjung sembuh juga, isterinya mulai merasa keberatan merawat Nabi Ayyub sampai-sampai Nabi Ayyub bersumpah akan mencambuk isterinya 100x jika sembuh nanti. Hingga akhirnya Nabi Ayyub sembuh dan untuk menunaikan sumpahnya Allah memerintahkan cukup dengan mengikat 100 batang lidi dan dipukulkan sekali saja ke isterinya.

Ternyata kisahnya tidak sesimple itu..

Laya binti Mansa bin Yakub adalah seorang wanita istimewa. Memiliki akhlaq yang terpuji. Laya berjuang merawat suaminya seorang diri, sekaligus mencari nafkah. Dia bekerja di tempat pembuatan roti tanpa rasa malu. Tapi suatu hari tetiba dia dipecat oleh pemilik tempat pembuatan roti tersebut.

Terngiang kembali ucapan majikannya tadi
"Besok kau tidak perlu datang bekerja. Menjauhlah dari sini sebab aku merasa jijik padamu. Aku takut kau akan menularkan penyakit suamimu kepada kami"
Meskipun sudah dijelaskan berkali-kali oleh Laya bahwa penyakit suaminya tidak menular, namun laya tetap saja dipecat.

Betapa sedihnya hati Laya. Cobaan atas suaminya mulai terasa berat.

Keesokan harinya, Laya tetap keluar rumah meskipun sudah dipecat dari pekerjaannya. Dari pintu ke pintu Laya menawarkan tenaganya. Tapi tetap saja tidak ada yang mau menerimanya. Harta benda pun tidak ada yang bisa di jual. Sementara mereka sangat butuh makanan.

Dengan berat hari Laya memutuskan menjual rambutnya yang indah. Ada sorang putri dari keluarga terhormat bersedia membeli rambutnya..

Ya Allah..terbayang bagaimana pengorbanan yang dilakukan Laya untuk suaminya pada masa itu.. belum ada apa-apanya dibanding kita ya kan mak..

Penyakit Nabi Ayyub semakin bertambah parah, Laya semakin sedih melihat keadaan suaminya. Hal inilah yang menjadi celah bagi iblis dan kawan-kawannya. Mereka menghembuskan kekhawatiran dan perasaan was -was kepada Laya. Iblis mengingatkan Laya akan kehidupan masa lalunya dan membandingkan dengan kehidupan sekarang. Laya pun mulai tergoda dan meminta suaminya untuk berdoa kepada Allah, memohon kesembuhannya.
Tapi apa jawaban nabi Ayyub?
"Sudah berapa lama kita hidup dalam kesenangan?"
"Tujuh puluh tahun" jawab Laya
"Sungguh malu rasanya jika aku berdoa kepada Allah meminta penderitaan ini segera berakhir. Mengingat masa cobaan ini belum seberapa dibandingkan masa kita bersenang-senang. Sepertinya engkau telah termakan hasutan iblis" ujar Nabi Ayyub kecewa
"Tunggulah ganjaranmu kelak. Ketika aku telah pulih aku akan mencambukmu 100 kali. Tinggalkan aku seorang diri di tempat ini sampai Allah menentukan taqdirNya"

Laya tidak bisa membantah. Iapun pergi meninggalkan Nabi Ayyub.
Tetapi, Laya terus teringat akan Nabi Ayyub. Laya merasa bersalah meninggalkan Nabi Ayyub seorang diri. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke suaminya, meminta maaf karena telah lalai mengurus Nabi Ayyub

Itu sekilas kisah Laya binti Mansa bin Yaqub. Masya Allah.. menjadi pengingat banget buat kita ya mak.. terutama bagi aku pribadi.. hikz..

Kisah ini mengajarkan kepada kita, khususnya para isteri dan calon isteri, bahwa seorang wanita betul-betul diuji kesetiaan dan kesabarannya mendampingi suami terutama adalah disaat cobaan datang bertubi-tubi.

Jika saat ini ada yang merasa berada dalam kondisi paling sulit menurut kacamata manusia, mari sejenak menepi.. berdoa kepada Allah, sebagaimana doa yang diucapkan lirih oleh Laya di saat dia baru saja dipecat oleh majikannya..
"Ya Allah.. lihatlah keadaanku sekarang. Seolah - olah dunia berubah menjadi sempit. Penduduk bumi seperti tidak bersahabat denganku. Mereka selalu menghinaku. Namun aku memohon jangan Kau hina aku di akhirat nanti. Mereka selalu mengusirku. Namun, jangan Kau usir aku di akhirat nanti"

Post a Comment

0 Comments