Makna Berdaulat

Ghazicorner.blogspot.com


Oleh Harry Santosa

Parenting Corner Pemuda yg berdaulat membentuk keluarga berdaulat. Keluarga berdaulat membentuk komunitas dan desa berdaulat. Negara atau bangsa bedaulat adalah hadiah kolektif dari banyaknya desa desa dan keluarga keluarga berdaulat dalam pemikiran, pendidikan, pangan, energi, kesehatan dan ekonomi yang lahir pada bangsa itu. 

Bayangkan apabila dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, anda bersama keluarga anda juga bersama 10-20 atau lebih keluarga teman atau tetangga yang punya misi yang sejalan, apabila membangun komunitas atau desa madani yang berdaulat bersama dalam pemikiran, pangan, energi, air, kesehatan, pendidikan maka fondasi paling dasar fitrah kehidupan telah terpenuhi secara berdaulat.

Ketika fondasi fitrah kehidupan paling dasar terpenuhi secara berdaulat, maka selebihnya keluarga anda serta keluarga keluarga teman dan tetangga anda yang berada pada komunitas atau desa madani itu tinggal fokus saja bagaimana berkarya sesuai bakat dan passion masing masing, sibuk berinovasi, sibuk melekatkan cinta pada pasangan dan anak, sibuk berjamaah yang produktif, sibuk mengapresiasi keindahan dan keharmonian alam, sibuk menjalani kehidupan yang fitri sehat alami dstnya, dalam rangka menjalani takdir peran peradaban yang spesifik sebagai khalifah Allah di muka bumi. 

Anda dan keluarga serta tetangga tak lagi disibukkan untuk urusan domestik yang harus tergantung kepada sistem yang sesungguhnya tidak sustain diterpa krisis pandemik atau krisis global.

Bayangkan apabila semua keluarga dan semua desa di negeri ini berdaulat dan sibuk melahirkan karya karya solutif bagi peradaban dengan keunikannya masing masing lalu saling berkolaborasi untuk inovasi maupun bekerjasama untuk kemaslahatan bersama, maka tiada jalan bagi sistem kemungkaran dan kezhaliman menghampiri kita. Maka khoiru ummah akan tercapai gemilang.

Mengapa hari ini kita diliputi sistem kezhaliman, karena kita tak berdaulat dalam pemikiran yang umumnya masih berorientasi kapitalistik atau berebut penguasaan aset, tak berdaulat dalam pangan, energi, dalam pendidikan dan kesehatan sehingga harus bergelut dan bersaing setiap hari untuk mendapatkannya dengan membayarnya lewat upah profesi atau margin dari usaha. Kemudian Agama bukan lagi memandu kehidupan, namun sekedar pelepas lara, siraman ruhani dan hiburan serta tontonan bagi orang orang yang letih mengais dan bersaing tanpa akhir.

Mari kita perjuangkan kedaulatan yang lebih bermakna, sebagaimana dahulu para pahlawan berjuang untuk kedaulatan Indonesia, yang sesungguhnya bukan sekedar kemerdakaan secara administratif dalam bentuk negara, lalu semuanya tergantung pada negara, tetapi kemerdekaan hakiki dalam wujud individu, keluarga, komunutas dan desa desa yang berdaulat dalam semua hal. 


Salam Peradaban 


#fitrahworldmovement

Post a Comment

0 Comments