APRESIAKSI

Bismillah..

Alhamdulillah.. Empat pekan yang begitu panjang untuk ApresiAksi ini. sebenarnya waktunya 3 pekan, tetapi berhubung di pekan pertama Designer Kampus Ibu Pembaharu ada kendala untuk menyampaikan materi, dikarenakan beliau yang sedang kurang sehat, jadinya diundur di pekan berikutnya. Semoga Allah selalu memberi kesehatan dan keberkahan untuk Bu Septi sekeluarga. Masya Allah, Terimakasih Ibu..begitu banyak ilmu yang luar biasa yang telah dibagikan kepada kami mahasiswa kelas Bunda Salihah ini. hanya Allah sebaik - baik pembalas. Sehat - Sehat ya Bu. 

Sejujurnya di Materi ke 7 ini, aku berada di titik semangatku yang terjun bebas. Ehm, sebenarnya pesan Bu Septi tidak boleh ada jurnal yang isinya curhat dengan isian templet yang kosong, tapi tetap saja jemari ini seakan mendapat bisikan untuk sedikit berbelok dari tujuan awalnya yang lurus, hihi.. Maafkeun Ibu.. Insya Allah templetnya berisi Bu, tetapi kadang memang Emak ini butuh penyaluran 20 ribu jatah kata per hari kan Bu #BanyakAlasan (Tutup Muka)

Baiklah, kembali ke topik. Materi ApresiAksi kali ini sungguh sangat menarik. Beberapa diantaranya merupakan ilmu baru bagiku. Sebahagian kecil lainnya sudah pernah di dapat pada salah satu pelatihan yang pernah ku ikuti yang diadakan oleh kemenpora RI (Masa emak muda dulu. hihi.) Di Zaman kuliah pernah mengikuti TOT Character Building dengan salah satu materinya adala Analisis Sosial. Tetapi tetap saja itu harus di update. Karena sudah sangat lama dan  tentu saja banyak lupanya. hehe.

Di dalam Apresiaksi ini kita membahas Sosial Impact atau dampak sosial. Maksudnya adalah pengaruh AKSI kita terhadap manusia dan lingkungan tempat AKSi itu berlangsung. Dampak sosial ini mengacu pada hasil positif dai AKSI kita yang menghasilkan kesejahteraan yang lebih baik, akses ke HAM dan manfaat lainnya bagi orang yang terkena dampak langsung dan tidak langsung.

Analisa Dampak, Mengapa itu perlu? 

untuk AKSI Tim kami sendiri, kami merasa perlu untuk menganalisa dampak sosialnya adalah 

Theory of change

Untuk memudahkan kita dalam melihat dampak dari projeck yang sudah berjalan maka digunakan metodologi visual yaitu Theory Of Change. Theory Of Change AKSI tim kami adalah sebagai berikut:

Di dalam Theory of Change ini, Input, Akcivities dan output merupakan monitoring kita terhadap AKSI yang kita jalani ini. sedangkan outcome dan impact adalah sarana untuk evaluasi. apa yang harus dilakukan, strategi apa yang perlu diubah jika dirasa kurang pas untuk mendapatkan dampak yang lebih luas.

 

The Logic Model

Selanjutnya, untuk memantau dan mengevaluai dampak tersebut maka selanjutnya kita buat The Logic Modelnya :


Pada Tabel di atas dapat dilihat Deskripsi, Indikator dan Goalsnya. untuk selanjutnya akan dijelaskan di keterangan saja karena sheetnya yang terlalu kecil .

- Verification Source, maksudnya adalah sumber yang terverifikasi tentang permasalahan yang sedang kami bahas ini, yaitu tentang Pengelolaaan Emosi yang disebabkan oleh adalanya luka pengasuhan dan inner child yang masih tertinggal di dalam diri seorang Ibu sehingga kalau dibiarkan akan menjadi mata rantai yang akan diwariskan ke generasi berikutnya. sangat banyak literasi dan teori dari para ahli di bidangnya yaitu psikolog yang membahas hal ini. sebagai salah satu rujukan kami adalah buku journey to the heart by Sakeluarga yang ditulis oleh beberapa orang Psikolog. Juga dari beberapa sumber di internet yang membahas tentang ini diantaranya 

https://suaramuslim.net/terapi-untuk-mengatasi-inner-child-luka-pengasuhan-masa-lalu/

https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/3139/cegah-kekerasan-dalam-pengasuhan-kemen-pppa-sosialisasi-e-learning-pengasuhan-positif

Luka Pengasuhan ini adalah bagian dari kesehatan mental, di mana SDg's sendiri telah menargetkan pada tahun 2030 menaikkan tingkat penyembuhan kesehatan mental tersebut.

Dan berbagai sumber lainnya seperti pengalaman beberapa orang yang berjuang menyembuhkan inner childnya yang dituliskan di dalam sebuah buku.

- Responsibility, Alhamdulillah selama AKSI ini anggota tim respon dengan apa yang kami rencanankan dan diskusikan. hanya saja memang dikarenakan jumlah tim kami yang sangat minim, jadi masih terkendala di dalam pembagian tugas, tingkat pemahaman anggota tim yang tidak terlalu mengerti dengan beberapa hal tekhnis dan teori yang terkait sehingga terkesan pasif. Tetapi sejauh ini, masih mau mengikuti dan aktif berdiskusi. 

- Frekuensi AKSI kami ini ditargetkan adalah selama 90 hari. yang dibagi ke dalam 3 milestone. Saat ini alhamdulillah sudah selesai di milestone ke dua dan sedang jalan di milestone 3. Insya Allah pertengahan desember kami sudah selesai di milestone ke 3

- User utama dari AKSI ini adalah internal tim. selanjutnya adalah Ibu dan perempuan yang saat ini sedang berjuang menyembuhkan dirinya dari luka pengasuhan, berusaha menerima dan berdamai dengan inner childnya

- Asumption merupakan bagian dari logic model yang sangat penting. Asumsi adalah bagian dari penelitian dengan catatan harus secara logika bukan menggunakan perasaan. Berikut Asumsi dari Theory of Change AKSI Tim kami:

  1. Input : Input sudah terpenuhi, maka sudah bisa dilakukan kampannye untuk mengajak orang melakukan healing, asumsinya ada minimal 2 orang yang bergabung bersama tim
  2. Activities :  Akan ada minimal 90 puluh jurnal selama masa healing, Ada minimal 1 Zoominar tentang self healing dalam 3 bulan
  3. Output : Setiap anggota tim bisa aktif untuk sharing di sosmed pribadi dan sosmed tim tentang pengalamannya selama healing ataupun konten tentang healing
  4. Outcome : Setiap anggota tim bisa membantu orang lain untuk melakukan self healing minimal 2 orang
  5. Impact : Orang yang sudah dibantu tersebut akan mampu membantu Ibu dan perempuan lainnya melakukan self healing sehingga akan menjadi kegiatan yang berkelanjutan dan terus menerus

 

Risk Management

Risk Management adalah pola pengaturan segala resiko yang mungkin terjadi di dalam project kita sehingga project tersebut bisa dilaksanakan dengan lebih bahagia. kalau menurut Bu Septi, Manajement resiko adalah manajement bahagia, di mana kita bisa menerima segala kondisi yang ada dengan pola pikir yang tepat dan  baik. Berikut beberapa resiko yang kemungkinan terjadi di tim kami:


Stop, Continue, Start

Seperti yang sudah kusampaikan di awawl bahwa di tahap ini aku begitu mengalami penurunan semangat. Selain dari faktor internal diri, juga ada faktor pendukung dari luar seperti anak - anak yang silih berganti sakit, sumai yang sering ada kegiatan di luar di karenakan akhir tahun, kejar tayang gitu deh, aku juga yang kadang kondisi sempat beberapa kali kurang fit. Alhamdulillah teman satu tim masih sering menyemangati. Minimal dengan adanya notifikasi laporan 'done jurnal hari itu', membuat aku selalu terjaga bahwa 'oh iya, aku juga harus ngerjain jurnal kan..'. So, BIsmillah insya Allah harus mengembalikan semangat dan fokus itu lagi. 



Sudah sampai di titik ini, tinggal sedikit lagiii, sayang sekali rasanya jika harus menyerah. 

Insya Allah kita akan berjuang hingga akhkir ya My Tim, semangat !!!


#apresiaksi
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia

Post a Comment

0 Comments