 |
| Pembebasan Konstantinopel, Sampai Pemburuan Rempah-Rempah dari Eropa Ke Nusantara |
Dikutip dari Tulisan Salim Afillah
Serba Serbi Ghazi-“Al-Fatih telah memberikan sumbangsih agung untuk ummat. Tapi selain Sang Nabi, tidak ada manusia yang sempurna semua langkahnya. Setelah pembebasan Konstantinopel, beliau menutup pasar rempahnya dari para pedagang Eropa. Sejak saat itulah, rempah di Eropa kian langka dan harganya membubung tinggi”, papar Katib Pasha.
“Jadi karena itulah orang Eropa mencari jalan sendiri ke negeri asal rempah-rempah?”, tanya Kyai Mojo.
“Tepat, Kyai. Jadi secara tidak langsung, penjajahan bangsa Barat yang terjadi di negeri Tuan, digara-garai oleh negara kami. Ayah Dinda Nurkandam ini, Wazir Agung Alemdar Musthafa Pasha, menyadarinya setelah membongkar banyak arsip lama kekhalifahan. Utang sejarah ini hanya akan terbayar kalau kami membantu kalian berjihad sampai mereka terusir dari seluruh Nusantara.”
“Allahu Akbar!” seru Kyai Mojo.
“Menurut saya,” ujar Pangeran Diponegoro, “tindakan Sultan Muhammad Al-Fatih bisa dimengerti. Para pedagang Eropa yang datang ke Istanbul ...”
“Dua negara kota yang kaya karena perdagangan rempah-rempah adalah Genoa dan Venesia. Keduanya habis-habisan memusuhi Angkatan Laut Al-Fatih”, ujar Nurkandam.
“Itu dia! Para pedagang Eropa itu pastilah dendam. Membuka pasar bagi mereka bisa menjadi celah masuknya bahaya."
“Tuan Pangeran sungguh bijaksana,” kata Nurkandam. “Tuan tidak menyalahkan Al-Fatih?”
“Tentu saja tidak. Sesama Muslim bersaudara. Meski barangkali tidak tepat, tindakan beliau tentu dapat dimengerti. Sudah menjadi takdir Allah bahwa orang-orang berambut jagung itu akan datang ke Jawa. Dan dengan itu Allah membuka pintu jihad buat kami. Ini malah suatu anugerah. Bumi kami akan disuburkan darah syuhada'.”
Cuplikan Buku #sangpangerandanjanissaryterakhir
Serba Serbi Ghazi-“Al-Fatih telah memberikan sumbangsih agung untuk ummat. Tapi selain Sang Nabi, tidak ada manusia yang sempurna semua langkahnya. Setelah pembebasan Konstantinopel, beliau menutup pasar rempahnya dari para pedagang Eropa. Sejak saat itulah, rempah di Eropa kian langka dan harganya membubung tinggi”, papar Katib Pasha.
“Jadi karena itulah orang Eropa mencari jalan sendiri ke negeri asal rempah-rempah?”, tanya Kyai Mojo.
“Tepat, Kyai. Jadi secara tidak langsung, penjajahan bangsa Barat yang terjadi di negeri Tuan, digara-garai oleh negara kami. Ayah Dinda Nurkandam ini, Wazir Agung Alemdar Musthafa Pasha, menyadarinya setelah membongkar banyak arsip lama kekhalifahan. Utang sejarah ini hanya akan terbayar kalau kami membantu kalian berjihad sampai mereka terusir dari seluruh Nusantara.”
“Allahu Akbar!” seru Kyai Mojo.
“Menurut saya,” ujar Pangeran Diponegoro, “tindakan Sultan Muhammad Al-Fatih bisa dimengerti. Para pedagang Eropa yang datang ke Istanbul ...”
“Dua negara kota yang kaya karena perdagangan rempah-rempah adalah Genoa dan Venesia. Keduanya habis-habisan memusuhi Angkatan Laut Al-Fatih”, ujar Nurkandam.
“Itu dia! Para pedagang Eropa itu pastilah dendam. Membuka pasar bagi mereka bisa menjadi celah masuknya bahaya."
“Tuan Pangeran sungguh bijaksana,” kata Nurkandam. “Tuan tidak menyalahkan Al-Fatih?”
“Tentu saja tidak. Sesama Muslim bersaudara. Meski barangkali tidak tepat, tindakan beliau tentu dapat dimengerti. Sudah menjadi takdir Allah bahwa orang-orang berambut jagung itu akan datang ke Jawa. Dan dengan itu Allah membuka pintu jihad buat kami. Ini malah suatu anugerah. Bumi kami akan disuburkan darah syuhada'.”
Cuplikan Buku #sangpangerandanjanissaryterakhir
Yuk Beli Bukunya
1 Comments
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802