MENGUKUR CINTA

https://ghazicorner.blogspot.com/?m=1



Oleh ustd @salimafillah

Serba Serbi Ghazi-"Wahai Ayah", ujar 'Abdullah ibn 'Umar kepada bapaknya, "Mengapa bagian Usamah kautetapkan lebih banyak daripada bagianku, padahal kami berjihad bersama di berbagai kesempatan?"

"Karena", ujar Sayyidina 'Umar sembari tersenyum sendu, "Ayah Usamah, Zaid ibn Haritsah, lebih dicintai Rasulullah ﷺ daripada Ayahmu."

Di hari Fathu Makkah, Abu Bakr datang menuntun ayahnya kepada beliau. Ketika Sang Nabi ﷺ melihat Abu Quhafah yang sepuh lagi telah buta, beliau bersabda, 'Ya Aba Bakr, kenapa engkau tidak silakan ayahmu di rumah dan aku sajalah yang datang pada beliau?'

"Ya Rasulallah", jawab Ash Shiddiq, "Ayahku lebih berhak berjalan kepadamu daripada engkau datang kepadanya'. Rasulullah ﷺ mendudukkan Abu Quhafah di depan beliau, mengusap dadanya, dan bersabda kepada-nya, 'Masuk Islamlah'. Abu Quhafah pun masuk Islam. 

Tepat di saat Abu Quhafah menghulurkan tangan untuk berjanji setia pada Rasulillah ﷺ, Abu Bakr malah menangis. Sesenggukan sedunya mengguncang bahu. Semua yang hadir bertanya-tanya. Bukankah di hari itu, Abu Bakr harusnya berbahagia menyaksikan keislaman ayahnya? Bukankah suatu kesyukuran besar menyaksikan orang yang kita kasihi dibuka hatinya oleh Allah untuk menerima hidayah?

Namun Ash Shiddiq berkata pada Sang Nabi ﷺ, “Lebih kusukai jika tangan Pamanmu ya Rasulallah, menggantikan tangannya, lalu dia masuk Islam dan dengan begitu Allah membuatmu ridha.”

Paman yang dimaksud tentulah Abu Thalib. Dia yang telah memberikan seluruh daya upaya di sisa usianya untuk membela dakwah keponakan tersayangnya, namun hidayah tak menjadi haknya. Betapa mengerti Abu Bakr akan isi dada Rasulillah ﷺ.

Sahabat sejati, seperti Ash Shiddiq dan Al Faruq, mengukur sikapnya dari hati sang kekasih ﷺ. Hari ini, kita tertatih mengukur cinta di dada kita dengan isi hati mereka. Apa yang mereka cintai, sanggupkah kita selalu mencintainya?

”Tidaklah seorang hamba beriman hingga aku lebih dia cintai daripada kerabatnya, hartanya, dan seluruh manusia.” (HR Muslim)

___

Kaligrafi emas pada daun Kastanye (Chestnut). Ada yang bisa baca ayat sekaligus doa ini?😊

Post a Comment

0 Comments