RASULULLAH GURU GROWTH MINDSET



By. Satria hadi lubis 

Growth mindset adalah tipikal orang yang tidak mudah menyerah. Mereka yang berada dalam katagori ini condong berpikir positif tentang kemampuan mereka dan mampu memperbaiki diri dengan melihat sisi kelemahannya dalam segala hal. Kebanyakan orang dengan cara berpikir growth mindset percaya bahwa kemampuan seseorang itu adalah dinamis dan bisa diperbaiki dengan usaha yang baik. Sebagai contoh, mereka yang tergolong dalam growth mindset ketika mengalamj kegagalan akan kembali mencoba dan belajar dari kesalahan atas kegagalannya. Motivasi mereka akan muncul karena tingkat kepercayaan akan kemampuan mereka selalu mengarah ke sisi positif. 

Rasulullah saw adalah guru terbaik dalam menumbuhkan growth  mindset kepada muridnya (baca: sahabat ra). Beliau mampu merubah orang dari minder menjadi percaya diri. Tak tahu potensi menjadi tahu dan mengembangkan potensinya secara maksimal. Merubah orang from zero to hero.

RASULULLAH GURU GROWTH MINDSET
RASULULLAH GURU GROWTH MINDSET

Beliau merubah Bilal bin Rabbah ra dari seorang budak menjadi gubernur Mesir. Merubah Abdullah bin Ummi Maktum ra yang buta menjadi ulama dan mujahid. Merubah Abdullah bin Mas'ud ra yang kakinya cacat menjadi qori terbaik. Merubah Mushab bin Umair ra yang tadinya seorang pemuda hedon menjadi da'i yang produktif, sehingga Madinah terbuka untuk menjadi tempat hijrah Nabi di kemudian hari. Merubah Nusaibah ra menjadi ibu pemberani yang ikut dalam berbagai peperangan. Merubah Asma binti Abu Bakar ra menjadi ibu yang melahirkan para mujahid. Dan masih banyak lagi. Murid terbaik di tangan guru terbaik. "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia.." (Qs. 3 ayat 110).

Beberapa contoh cara Rasulullah saw mendidik disebutkan dalam beberapa hadits berikut ini :

-Tentang berbicara yang baik dan jangan menyakiti orang lain.
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi SAW, Beliau bersabda,"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia selalu berkata baik atau hendaklah ia diam" (HR. Bukhari-Muslim).

-Tentang selalu ramah dan tersenyum. "Janganlah sekali-kali engkau meremehkan suatu perbuatan baik walaupun hanya menyambut saudaramu dengan muka yang manis" (HR. Muslim).

-Tentang berlaku adil dan perasaan dihargai.
Dari Nu’man bin Basyir, beliau pernah datang kepada Rasulullah lalu berkata, “Sungguh, aku telah memberikan sesuatu kepada anak laki-lakiku yang dari Amarah binti Rawwahah, lalu Amarah menyuruhku untuk menghadap kepadamu agar engkau menyaksikannya, ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah bertanya, “Apakah engkau juga memberikan hal yang sama kepada anak-anakmu yang lain?” Ia menjawab, “Tidak.” Rasulullah bersabda, “Bertakwalah kamu kepada Allah dan berlaku adillah kamu diantara anak-anakmu.”  Nu’man pun mencabut kembali pemberiannya.” (HR. Bukhari).

HARI ini...
Kita lihat percakapan di dunia nyata dan di dunia maya penuh dengan percakapan yang justru tidak menumbuhkan iklim growth mindset. Iklim dengan bahasa positif, yang memberikan kesempatan adanya dialog dan feedback, tidak menghabisi orang lain dengan judgement. Yang terjadi lebih banyak fixed mindset, pola pikir yang tidak mau berubah, kekeh dan cenderung keras kepala, dominan berpikir negatif dan menyalahkan orang lain serta suka menghabisi orang lain dengan kata-kata kasar.

Celakanya....fixed mindset justru sering dilakukan oleh seseorang kepada orang yang sebenarnya dicintainya. Orang tua kepada anaknya, suami kepada istrinya atau sebaliknya, kakak kepada adiknya atau sebaliknya, sehingga mereka tumbuh dengan fixed mindset yang menumpulkan potensi mereka.

MARI kita belajar dari guru terbaik Rasulullah saw untuk terbiasa memiliki growth mindset kepada diri sendiri dan orang-orang di sekeliling kita.

Post a Comment

0 Comments