POTENSI REJEKI dan GONTA-GANTI MOBIL

POTENSI REJEKI dan GONTA-GANTI MOBIL
POTENSI REJEKI dan GONTA-GANTI MOBIL

@salimafillah
.
Saya sering menyampaikan kepada akhwat; cek calon suami jangan gajinya, tapi potensi rejekinya. Karena ada banyak orang gajinya besar, rejekinya kecil. Dan ada orang gajinya kecil, rejekinya...
.
...kecil.
.
Ya, rejeki adalah soal menikmati, bukan memiliki. Makanan mahal dan terkenal, racikan Chef Michelin bintang 3 plus-plus-plus; bisa dibeli. Tapi nikmatnya makan, Allah yang memberi; mudah sekali dicabut dengan sariawan atau sakit gigi.
.
Nah; soal potensi rejeki, ada kawan, seorang guru ngaji. Demikianlah pengabdiannya, ngajar a-ba-ta-tsa pada anak kecil hingga aki-nini. Ke sana kemari naik motor yang -meminjam istilah Pak Kayam- suaranya ejlek enong-ewer-ewer-ejlek-egung. Pokoknya asal bannya bisa menggelundung.
.
Masyaallah, suatu saat di dekat kampungnya berdirilah kompleks perumahan mewah. Ada masjid di tengah-tengah. Di dekatnya sebuah rumah dibangun untuk calon marbot yang jadi Imam, pengajar TPA, dan pembina majelis taklimnya.
.
Singkat cerita, karena masyhur sebagai pengajar ngaji dan dikenal berakhlaq baik; teman ini dipilih secara aklamasi menjadi marbot dalam musyawarah antara pengembang perumahan, tokoh masyarakat, dan warga sekitar. Akhirnya, di situlah dia bertugas.
.
Eh, ketika kegiatan Masjid memerlukan mobil; dia meminjam pada salah satu penghuni perumahan. Dan si pemilik mobil ketagihan dipinjam. "Mas Ustadz, mobil saya kapan dipakai lagi buat kegiatan? Kalau habis dipakai Mas Ustadz itu rasanya beda je, kayak ada berkah-berkahnya gitu."
.
Tetangga sebelah protes. "Gantian Mas Ustadz. Masak mobil dia terus. Mobil saya kapan?"
.
Tetangga seberang nimbrung. "Dijadwal dong Mas Ustadz! Mobil bapak itu buat Senin! Bapak yang ini Selasa! Mobil saya Rabu, gitu ya!"
.
Akhirnya si Mas Ustadz tiap hari gonta-ganti mobil. Sementara para pemilik mobil di perumahan mewah itu berangkat bekerja dengan sepeda mereka; sesuai anjuran dokter.😁
____
Rejeki memang soal pakai dan menikmati, dan hendaknya kita sadar bahwa segala hal hakikatnya pinjaman. Seperti Jeep yang saya tumpangi bersama #sangpangerandanjanissaryterakhir ini; adalah betul-betul pinjaman. Sungguh. Yaqin. Yaqin pakai qaf. Eh, pakai ق.😁

Post a Comment

0 Comments