Badge Pertama Ummi





Jurnal Ramadhan Ghazi's Family 1442 H-Setelah mengingat dan menuliskan kembali tentang tangki cinta kemaren, aku pun semakin merenung dan mengevaluasi diri. Sunguh rasanya diri ini tersentil sendiri , Ya Allah.. selama ini begitu banyaknya anak – anak terpapar hal – hal negative dikarenakan tangki cinta emaknya yang tidak penuh bahkan nyaris kosong, ibadah harian yang mungkin hanya sekedar pelepas kewajiban sehingga menyebabkan ruhiyahku pun tidak kuat untuk menghadapi kenyataan di hari itu. Astaghfirullahaladziimm… ampuni kami ya Allah..


Sejak mengawali hari ini dari menyiapkan sahur untuk si Abi, aku pun memulainya juga dengan jurnal syukur, mengingat – ingat sambil terus merapal hamdallah dalam hati atas begitu banyak nikmat dari Allah yang harus disyukuri. Memandangi wajah anak – anak yang masih terlelap dalam tidurnya, betapa mereka adalah salah satu dari sekian ribu bahkan lebih nikmat Allah untuk kami yang harus disayangi, dijaga, dibimbing untuk mengenal RabbNya, dilatih kemandiriannya sejak dini tanpa perlu kekerasan, tetapi kelembutan dan sikap bijaksana. Bimbing kami menjadi orangtua shaleh dan menshalehkan ya Allah. Aamiinn.. Alhamdulillah, hari ini mamak bisa meningkatkan kesabaran dan mengendalikan emosi terutama saat mengetahui si kakak sholehah, Aisyah yang kedapatan asyik bermain keran air Bude, tetangga depan rumah yang memang keran airnya berada di teras rumahnya. Karena rumah bude itu tidak berpagar (sama seperti rumah kami, hehe), jadi anak – anak dengan sangat mudah untuk memutar keran air itu dan selanjutnya bisa ditebak apa yang akan terjadi. Aisyah pulang dengan baju yang basah dan celana panjangnya yang penuh pasir. Hmmm… sabar.. sabar.. sabar mak. Tinggal mandikan lagi dan ganti bajunya kok mak, baju basah dan kotor juga tinggal di cuci, gampang kan mak! (ngomong sih gampang ya, tapi prakteknya beraaatt euy..) . Oy, perlu di ingat, aisyah memainkan keran air tetangga kami hari ini adalah untuk yang kesekian kalinya ya. Huaaa… pusiing pala mamak mikirin gimana menasehati agar aisyah dan sepupunya tidak melakukan ini lagi.. Baiklah nanti saja dipikirkannya, sekarang pikirin aja bagaimana itu tumpukan baju di keranjang kain kotor bisa segera berpindah ke dalam lemari.. Mak wo.. tolooongin… (sambil menoleh ke rumah mak wo sebelah yang buka londri, hihi)

____________

Sudah beberapa hari ini Mas Thariq tidak ikutan sahur. Ini sepertinya lebih karena kelalaian emaknya juga yang rada malas mengajak anaknya sahur, secara emaknya juga jarang sahur sih, hihi. Sehabis menyiapkan sahurnya Abi, kadang Baby Zainab juga ikut mau sahur juga sama Emaknya, jadilah mas Thariq terlewatkan. Atau terkadang juga waktu adzan sudah sangat dekat, jadi mamak terburu – buru juga (sangat tidak patut dicontoh), sedangkan untuk membangunkan si anak butuh waktu yang cukup lama. Tapi saat anaknya bangun di pagi hari, mamak masih terus mengajak untuk tetap berpuasa paling tidak untuk dua atau tiga jam ke depannya. Kadang berhasil tapi banyakan nggak maunya dia, sehabis mandi langsung minta makan atau jajan, hihi…


Hari ini, project kue lebaran Ummi beralih ke kue negeri dongeng alias kue putri salju. Etapi temanku bilang itu bukan kue putri salju namanya, tapi kue putri berbedak, wkwkwkw.. gokil memang temanku itu, malah sempat dibilang kue putri yang tertukar segala lagi… hahaha.. wateper lah gengs, yang penting beli! Hihi


So.. untuk hari ini, Abi, Umi dan Mas Thariq dapat Very Good, yeaaayy.. Badge Very Good yang pertama untuk Ummi selama ramadhan ini.. love.. love.. love.. Tapi, sayangnya si kakak Sholehah Aisyah turun ke satisfactory, hmm… besok harus naik level lagi ya Aisyah.. Semangat!


Take your me time dan selalu menjadi emak bahagia ya gaess!


_MomTAZ Alghazi_


#Day8


#Ghazi’sFamily

#Ramadhan1442

Post a Comment

0 Comments