Tangki Cinta



Jurnal Ramadhan Ghazi's Family 1442 H

Jurnal Ramadhan Ghazi's Family 1442 H-Mungkin ada yang masih belum familier dengan istilah Tangki cinta yang aku singgung kemaren ya? Baiklah, kita ulas sedikit ya. Alhamdulilah sejak ikut di komunitas – komunitas parenting dan sejenisnya itu, aku mulai banyak tahu istilah baru, ditambah juga hasil searching di internet.. hehe.

Tangki Cinta adalah bahasa lain dari pemenuhan kebutuhan dasar emosi seseorang, yang isinya bisa berupa rasa aman, penerimaan, ketenangan hati, merasa dicintai, merasa dipercaya dll. Jika seseorang dengan tangki cinta yang penuh maka dia akan bisa mencurahkan kasih dan sayang kepada orang di sekitarnya, terutama bagi seorang ibu dalam membersamai anak – anaknya. Jika tangki cinta ibu penuh, maka sebanyak apapun drama anak pada hari itu, insya Allah akan bisa dihadapi dengan penuh kesabaran, tanpa ada tindakan negative seperti teriakan, cubitan, pukulan dan tindakan kekerasan lainnya yang akan merusak mental dan tumbuh kembang anak.

( Asstaghfirullahaladzim.. maafkan umi atas tindakan negative yang dapat mengganggu mental dan tumbuh kembang kalian selama ini ya nak, hikz.. Umi berjanji akan terus belajar untuk melatih kesabaran dan keihklasan agar kebersamaan kita penuh dengan kenangan indah yang akan membentuk kalian menjadi pribadi yang sholeh dan sholeha.. aamiin Ya Allah)

Bagaimana cara mengisi tangki cinta seorang Ibu? Nah ini yang paling penting banget ni. Bagi seorang Ibu dukungan dari suami dan orang terdekat tentu saja sangat berpengaruh besar agar tangki cintanya penuh, seperti menyampaikan cinta kepada pasangan dengan bahasa yang dimengerti, waktu berkualitas dengan pasangan, memberi hadiah, serta dukungan positif dari keluarga dan sahabat. Disamping itu, dari dalam diri seorang ibu juga perlu adanya motivasi yang kuat untuk pemenuhan tangki cinta itu, seperti ibadah harian yang bisa mendekatkan diri seorang Ibu kepada Khaliqnya (Shalat malam, tilawah Qur’an, Dzikir, puasa, menghadiri majlis ilmu dll), sehingga Ibu akan menyadari bahwa anak – anaknya ini adalah titipan Allah yang nantinya akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak, oleh karena itu mereka harus dijaga dan di rawat dengan penuh kasih sayang dan sesuai tuntunan syari’at. 

Itu sedikit tentang tangki cinta yang aku pahami ya mak. Oy, di samping itu, jurnal syukur menurutku juga membantu mak. Gimananya caranya? buat list apa saja hal yang harus kita syukuri hari itu, seperti bersyukur saat ini Allah titipkan anak – anak yang aktif, kreatif dan lucu - lucu sementara banyak orangtua lain yang telah melewati waktu bertahun – tahun untuk menanti kehadiran buah hati, menunggu datangnya waktu ‘direpotkan’ itu oleh anak - anak. Bersyukur atas karunia Allah atas pasangan yang menyayangi dan mengerti akan kekurangan kita, serta keluarga yang selalu mendukung kita. Sementara banyak di luar sana para istri yang harus menerima kekerasan baik secara fisik maupun psikis dari pasangan, keluarga dan orang terdekatnya. Bersyukur saat ini Allah masih memberikan kita rezeki, masih bisa makan dengan lauk pauk 3 kali sehari atau mungkin 2 x sehari, sementara banyak saudara kita yang untuk makan sekali sehari saja susah, dan banyak hal lainnya yang patut disyukuri. Memulai hari dengan bersyukur insya Allah akan membuat kita semangat dan optimis, bahkan bisa menngasah empati untuk membantu meringankan beban orang lain, karena kadang dikarenakan kesibukan para Mamak di seputaran dapur, kasur, sumur dan anak – anak yang sedang aktif bin kreatif, membuat sisi empati dan kepedulian berkurang (aku maksudnya mak, hikz)

Kembali ke jurnal Ramdhan para Ghazi di hari ke 7. Hari ini mamak banyak merenung, evaluasi, dan menambah panjang list jurnal syukur. Alhdmulillah mamak sedikit tertolong dari hari kemaren. Hari ini aku jauh lebih tenang menghadapi anak – anak, drama sih tetap ada ya, namanya juga mereka masih di masa exploraasi dan ingin tahu yang tinggi, hihi.. tapi Alhamdulillah bisa dihadapi dengan tenang. Meskipun begitu rasanya masih belum pantas dapat Very Good, cukup di Satisfactory lah.. menurut mamak sudah pencapaian luar biasa disbanding kemaren yang para banget, huhuu… malu kalau diingat mak. Mohon doa’anya agar aku bisa semakin sabar ya ma. Amiinn

Mas Thariq dan Aisyah alhmdulillah naik ke Very Good, yeaayy… pertahankan ya sayang, meskipun hari ini si Mas nggak bangun sahur.. hihi. Tuh kan bener, kalau mamaknya stay cool dan tidak baper nggak jelas, anaknya pun akan menjadi mudah dikendalikan, hehe..

Sementara si Abi sudah lumayan jauh kesalip tilawahnya sama umi, haha… maaf ya Beib, meski kamu sayangnya aku, tapi fastabiqul khairat tetap jalan donk ya.. semangat !!!!

Jangan lupa bahagia mak 

Kalau mau beli kue, boleh di lapak kami ya, Ups.. hihi

_MomTAZ Alghazi_

#Day7
#Ghazi’sFamily
#Ramadhan1442H

Post a Comment

0 Comments