Antar Kue







Antar Kue

Jurnal Ramadhan Ghazi's Family 1442 H- Hari ini aku kembali terlambat bangun. Bukan karena begadang seperti sebelumnya, tapi memang karena keenakan molors, hiii. Kondisi sedang tidak shalat ini benar- benar membuat lalai, huft. Seharian ini seperti biasa aku masih crowded terutama sama si anak lanang satu itu. Mamak sebentar sebentar naik spanning kalau si anak mulai mendekati baby zainab. Awalnya masih normal ya ekspresi dan suaranya. Beberapa kali masih ditekan sebisa mungkin untuk tetap normal.. tapi si mas nggak ngeh juga mamaknya mulai naik spaning, malah makin menjadi jadi jahilin adeknya dan akhirnya meledaklah tekanan yang berusaha mamak tahan. Huaaa... tapi Alhamdulillah tak sampai ke Need Improvement, cukup terselamatkan dikau hari ini di satisfactory mak, jadilaahh.




Oy, hari ini kan 17 Ramadhan, hampir saja lupa. Ini kan jadwal kami mengantar makanan untuk orang tadarus di Mushola nanti malam. Awalnya pengen ngasih brownis, tapi karena masih rempong setiap hari dengan project kue lebaran, kuputuskan untuk ngasih kuker itu saja. Biar orang yang tadarus bisa merasakan suasana lebaran duluan, hehe. Oke, urusan makanan untuk nanti malam selesai dengan sendirinya, Alhamdulillah sudah ada beberapa toples kue yang belum bertuan. 




Di sore hari saat umi sedang mengASIhi baby Zainab sambil duduk di ruang tengah, datanglah anak shaleh itu. Mamak pun sudah siaga satu nh, bersiap pasang badan jika seandainya si masnya tetiba nyeruduk pengen cium adeknya. Etapi dia malah berjalan ke arah belakangku dan langsung mijitin bahu emaknya. 

“Mas pijit umi ya” katanya langsung sambil memegang bahu dan pundakku. Sesaat mamakpun tediam, malu sendiri karena sempat suudzhon, kemudian langsung tersadar kembali 

“Masya Allah…. Enak banget lo nak. Mas thariq pintar mijit ya..” kataku jujur, karena memang ternyata tangannya itu enak banget kalau dipakai mijit, pegangangnya kuat dan mantap. Mamak sungguh merasa keenakan apalagi memang badan ini sudah terasa pegel banget.

“ Terimkasih ya sayang umi, mas thariq pintar mijitnya” Diapun tertawa dan segera berlalu, malu mendengar pujian emaknya, hihi…

___________

Karena sudah lumayan larut, dan mas Thariq sepertinya juga sudah mengantuk, umi memutuskan agar Uda Vido (Sepupunya) saja yang antar kue ke Mushola setelah orang selesai tarawih berjama’ah. Rupanya dia dengar saat ummi manggil – manggil vido dari rumah, karena rumahnya di depan rumah kami juga, hehe. Thariq langsung protes minta dia saja yang antar. Hmm… baiklah, umi izinkan asal uda Vido juga ikut menemani. Dengan semangat 45 pergilah mereka berdua menuju mushola. Yang mamak khwatirkan benar saja, mereka nggak langsung pulang, nongkrong dulu sebentar di musola. Semoga kalian kelak juga menjadi para pecinta rumah Allah ya nak. Aamiinn




Meskipun di pagi hari mas sempat bikin umi nyaris spanning tegangan tinggi, tapi umi tetap memberikan badge Very Good untuk mas thariq. terimakasih untuk hari ini sayangku, semoga besok lebih baik lagi ya. Love you coz Allah…




Dekap erat anak – anak kita ya Mak, di luar sana banyak banget yang mengintai untk menjauhkan kita dari mereka. Bismillah, sambil terus berdoa kepada Allah, agar Allah jaga mereka di manapun berada. Jangan lupa bahagia Mak, semangat !!!




_MomTAZ Alghazi_




#Day17

#Ghazi’sFamily

#Ramadhan1442H

Post a Comment

0 Comments