Nyupir

 


Nyupir

Jurnal Ramadhan Ghazi's Family 1442 H,-Kemandirian adalah salah satu karakter baik yang harus kita tanamkan ke dalam jiwa anak – anak. Anak yang mandiri akan lebih percaya diri, kreatif, memiliki inisiatif, menghargai orang lain, memiliki rasa tanggung jawab dan banyak sifat baik lainnya yang dihasilkan dari karakter mandiri ini. Sejak usia dini anak sudah bisa dilatih kemandiriannya sesuai dengan tahapan perkembangannya tentu saja ya. 


Sewaktu mengikuti perkuliahan Bunda Sayang batch 5 di Institut Ibu Profesional, di salah satu levelnya ada materi melatih kemandirian anak. Saat itu usia thariq masih 2 tahun lebih dan baby Aisyah 1 bulan. Aku memilih melatih kemandirian thariq untuk lepas diapers (terlambat banget sepertinya ya, hihi tutup muka). Luar biasa banget saat itu mak, karena sambil membersamai bayi 1 bulan juga. Kalau dipikir – pikir rasanya berat banget, bisa tidak ya aku menjalaninya? sempat juga masa itu aku hampir menyerah, ambil cuti perkuliahan. Tapi merenung lagi, memangnya ada jaminan di saat batch berikutnya aku tidak kerepotan lagi? Bisa jadi malah akan makin repot dengan bertambahnya pasukan, #eh, wkwkwkw. Bismillah, aku lanjut waktu itu dan alhamdulillah, terlewati dengan bahagia meski ada drama yang luar biasa.


Balik lagi ke cerita Ramadhan kami hari ini. Siang tadi, mas Thariq itu sibuk banget bolak balik ke kamar mandi,  cuci tangan. Beberapa hari terakhir memang si anak suka sekali cuci tangan pake sabun mandi. Sampai - sampai sabun yang hrusnya tahan 1 bulan, cuma bertahan 2 pekan. Huhh.. jiwa pengiritan mamak meronta wkwk Nah.. hari ini, aku kira dia cuci tagnan, eh kok lama  banget ya dia di belakang, mulai curiga mamak nih, intip intip eh ternayaa dia lagi cuci piring, ahai.. masya Allah.. anak umi mulai mandiri. Tidak hanya piring makannya, peralatan kue umi yang masih numpuk di wastafel dapur juga ikutan dicuci. Jujur awalnya aku rada kaget dan hampir saja teriak mau melarang, etapi teringat materi perkulahan bunda sayang waktu itu. Mamak auto ngerem emosi, meyakinkan diri bahwa ‘Anakmu sudah mulai belajar mandiri lo mak, harusnya kamu apresiasi dulu, nanti setelah itu baru dikasih tahu bagaimana mencuci piring yang benar atau kamu bisa mengulang nyucinya nanti kalau piring yang dicuci belum bersih’ Hmmm… baiklah, kasih pujian dulu ya..

“Masya Allah,.. anak umi ngapai ini?”

“mas bantu umi cuci piring” jawabnya sambil takut – takut (Takut dimarahi emaknya yang galak ini keknya, hihi.. maaf ya nak selama ini umi sering banget marahnya yang duluan keluar, apresiasinya belakangan, huhuhu..)

“wah… terimasih ya sayang.. tapi mas sudah segini aja cucinya ya. Yang ini biar umi yang lanjutkan” akupun menepikan perkakas yang kotor di wastafel dapur itu. sambil membantu dia membilas sendok dan piring plastik yang sempat dia cuci. Si anak rada nggak terima awalnya, tapi setelah dibujuk dan dijelaskan bahwa lain kali umi insya Allah akan minta bantuan anak shaleh jika diperlukan, si anakpun mengalah, membilas tangannya dan segera berlalu ke depan. Huft, mamakpun segera membereskan sisa yang ada.. dengan busa sabun melimpah yang sampai ke mana – mana… hihi..


Ternyata di sore hari, si anak kembali mencuci piring. Kali ini dia mencuci kotak bekal tempat makannya yang tadi berisi nasi goreng,. Sengaja aku sisihkan untuk siang / sore (tergantung anaknya mau makan kapan. Kadang siang dilewatkan begitu saja, maka biasanya akan dimakan sore hari sama dia), karena kulihat dia lahap banget tadi makan nasi gorenya. Awalnya kubiarkan saja dia sendirian ke dapur, karena memang aku lagi sibuk memolesi nastar dengan kuning telur. Urusan mengoles ini mesti dengan penuh perasaan agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Setelah agak lama, aku mulai khawatir, kanapa masih diam ya, kuputusakan untuk menyusulnya ke belakang. Kulihat di tempat cuci piring nggak ada.. oalaaah… ternyata dia lagi nongkrong di kamar mandi sambil asyik mencuci kotak bekalnya tadi dengan sabun mandi,,, huaa… mamakpun menjerit di dalam hati (sedikit), menjerit aslinya lebih histeris, sabar mak, hihi


So, hari ini very good untuk duo shaleh dan shaleha ku, sedangkan aku masih bertahan di satisfactory. Sementara si Abi kompak banget bersama duo anaknya di Very Good. Selamat untuk kalian deh, besok umi akan kejarrr,, tunggu ya.. !


Besok harus labih sabar ya!!!

Ingat selalu untuk bahagia Mak!


_MomTAZ Alghazi_


#Day19

#Ghazi’sFamily

#Ramadhan1442H


Post a Comment

0 Comments